Thursday, July 2, 2015

MEMPERSIAPKAN PERSALINAN (I)

Pasutri harus memahami peran masing-masing. Sebab, persalinan dapat sewaktu-waktu terjadi pada bulan ke-9. Berikut beberapa persiapan yang dapat dilakukan dalam menyambut sang buah hati:


A. Mempersiapkan Diri jika Posisi Janin Sungsang

Seiring dengan usia kehamilan yang terus bertambah, kekhawatiran ibu terhadap posisi janin janin sungsang tentu semakin besar, terutama bila menginjak trimester terakhir, tetapi posisi janin masih sungsang. Agar tidak khawatir berlebihan dan dapat mengambil tindakan yang sesuai, ada baiknya ibu memahami tentang janin sungsang dan penyebabnya.


Janin dinyatakan sungsang apabila posisi kepala berada di atas, sehingga saat persalinan normal, pantat atau kaki janin yang keluar terlebih dahulu. Secara teori, posisi janin sungsang terjadi karena beberapa hal berikut:

  • Letak plasenta yang menutupi rongga panggul dapat menghalangi masuknya kepala janin ke arah jalan lahir.
  • Tali pusat yang melilit tubuh janin menyebabkan ia sulit berputar, sehingga posisi kepala tetap di atas.
  • Jumlah air ketuban yang terlalu banyak atau terlalu sedikit mampu memperbesar peluang janin berada dalam posisi sungsang.
  • Panggul yang sempit menyulitkan kepala janin yang hendak masuk ke posisi lahir normal.
  • Pada bayi kembar, rahim menjadi lebih sempit, sehingga menyusahkan mereka mencari jalan lahir.
  • Terdapat tumor pada rahim yang dapat menghambat pergerakan janin dalam rahim.


Usia kehamilan di bawah 28 minggu belum dapat dikatakan sungsang, karena posisi janin terus berubah seiring bertambahnya usia kehamilan. Namun, jika melalui pemeriksaan USG, janin dinyatakan dalam posisi sungsang, ibu tidak perlu khawatir berlebihan. Sebab, apabila tidak ada kontraindikasi, dokter akan melakukan pemutaran dari luar guna mengembalikan posisi janin. Pemutaran ini dilakukan pada usia kehamilan 37 minggu.

Kelahiran secara normal masih mungkin dilakukan jika tidak ada kondisi khusus yang dapat mengganggu kesehatan ibu dan janin, misalnya:

  • Kehamilan lewat waktu (lebih dari 42 minggu).
  • Ibu pernah operasi caesar, sehingga tidak dapat diinduksi.
  • Janin menjadi sungsang lagi setelah dilakukan berbagai tindakan mengembalikan posisinya.

Di luar hal tersebut, apabila tatalaksananya benar, janin sungsang dapat ditangani proses kelahirannya secara normal. Namun, bagi yang mengandung anak pertama dan posisi janin sungsang saat kehamilan memasuki 38-40 minggu, maka ibu tetap tidak disarankan melahirkan normal agar janin terhindar dari cedera. Sebab, pada anak pertama, kecenderungan terjadi cedera lebih besar.

Ada beberapa gerakan yang bisa dicoba oleh ibu guna memutar posisi janin secara alami. Pastikan selalu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter ahli kandungan sebelum ibu melakukannya agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Berbagai gerakan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Bersujud merupakan posisi yang paling banyak disarankan oleh dokter. Lakukan gerakan ini 3 kali sehari selama 10-15 menit, terutama saat perut kosong dan janin aktif. Usahakan tetap tenang, bernapas dalam-dalam, dan hindari ketegangan otot.
  • Berenang membuat tubuh ibu menjadi lebih rileks dan longgar, sehingga memudahkan janin mengubah posisinya.
  • Lakukan pijat ringan dengan meletakkan tangan kiri di bagian bawah perut dan tangan kanan di atas perut. Gerakkan tangan searah jarum jam di sekitar sisi kanan perut. Saat tangan kanan mencapai bagian atas perut, geser yang kiri ke sisi kiri perut. Lalu, tangan kiri memutar lingkaran penuh, searah jarum jam. Gunakan lotion dan lakukan 10 menit beberapa kali setiap hari.
  • Mempraktikkan beberapa gerakan yoga, seperti headstand dan downward position. Gerakan-gerakan ini mampu membantu janin yang berada pada posisi sungsang menjadi normal kembali.

No comments:

Post a Comment