Monday, July 6, 2015

MEMPERSIAPKAN PERSALINAN (V)

- Tanda-Tanda akan Melahirkan


Jika usia kehamilan telah mencukupi, dan ibu merasakan kontraksi yang kontan setiap 5 menit, merasa mulas dan nyeri luar biasa, ini saatnya ibu melahirkan. Tanda-tanda awal melahirkan yang harus diketahui, yaitu keluar flek, pecah ketuban, kram seperti nyeri saat menstruasi, mulas, kembung, mual, diare, pusing, dan kontraksi. Tanda-tanda ini muncul selama berjam-jam bahkan berhari-hari.

- Tahap-tahap persalinan

Proses persalinan juga terdiri dari 3 tahap dalam proses persalinan. Pada tahap pertama, rahim berkontraksi dan leher rahim terbuka secara bertahap guna memberi jalan lahir pada bayi. Tahap kedua merupakan tahap saat ibu berusaha mengejan mendorong bayi keluar. Sedangkan tahap ketiga ialah saat bayi keluar dan dokter atau bidan membantu mengeluarkan plasenta.


  a. Tahap 1

Tahap ini dimulai dari sebelum mulai pembukaan sampai pembukaan 2 yang berlangsung sekitar 24-48 jam, proses terbukanya jalan lahir ini berbeda bagi tiap ibu. Gejala paling khas menjelang persalinan adalah rasa mulas.

Perut terasa seperti kram, mirip saat menstruasi. Ada juga yang merasa mual, kembung, dan nyeri punggung. Bahkan, ada yang diare atau pusing. Menjelang persalinan, sistem pencernaan ibu melambat. Lebih baik ibu makan makanan ringan, seperti sup sereal, atau roti dan perbanyak minum air putih.

Membukanya jalan lahir memang diawali dengan rasa mulas. Dari rasa yang tidak beraturan datangnya, sampai akhirnya ibu merasakannya tiap 5 menit. Inilah yang disebut kontraksi.

     1. Flek

Saat otot rahim mengerut, ukuran rahim mengecil, sehingga kepala janin terdorong kd arah jalan lahir. Bersamaan dengan itu, mulut rahim sedikit demi sedikit mulai membuka. Perlu diketahui, sejak terjadinya kehamilan, secara alami mulut rahim tertutup oleh semacam sumbat berupa lendir kental. Sumbat lendir ini bertugas menjaga agar kehamilan bisa terus berjalan sekaligus melindungi janin dari kuman. Pada awal pembukaan mulut rahim, sumbat ini terbuka dan lendir yang berwarna merah muda keluar melalui vagina, lendir inilah yang dinamakan flek.

     2. Ketuban Pecah


Pecah ketuban juga jadi tanda umum menjelang persalinan. Air ketuban adalah cairan amniotik yang mengelilingi bayi selama kehamilan. Saat proses kelahiran tiba, kantung ketuban pecah dan airnya keluar melalui vagina. Jika ketuban pecah, hati-hati terhadap bahaya infeksi. Jaga kebersihan area vagina dan hubungi dokter.

     3. Kontraksi

Pada minggu 38-40 kehamilan, kepala janin mulai turun ke rongga panggul dan otot-otot rahim pun mulai melakukan gerakan mengerut dan meregang secara bergantian serta terus-menerus secara teratur. Menjelang persalinan, kontraksi makin kuat dan frekuensinya makin sering. Biasanya kondisi itu secara alami merangsang ibu mengejan guna mendorong bayi keluar.

  b. Tahap 2

Dimulai dari pembukaan 3-10 yang berlangsung sekitar 7 jam untuk persalinan anak pertama. Durasi ini berkurang sampai 3,5 jam pada persalinan kedua dan seterusnya.

Persalinan tahap 2 yaitu saat leher rahim terbuka 10 sentimeter dan bayi keluar. Kontraksi yang makin meningkat, umumnya diiringi dengan bertambahnya pembukaan leher rahim. Jangka waktu yang dibutuhkan dalam proses kelahiran berbeda bagi tiap wanita. Bersamaan dengan rasa mulas yang kuat, secara alami tubuh tahu kapan harus mengejan guna mendorong bayi keluar.

Ketika kepala bayi mulai keluar dari vagina, dokter meminta ibu mengatur nafas dan berhenti mengejan guna mengurangi sobekan jalan lahir. Pada tahap ini, ibu akan merasa lega dan semua rasa sakit seolah hilang. Apalagi, setelah melihat bayi, rasa bahagia dan haru, pasti menyerbu.

  c. Tahap 3

Setelah bayi lahir, masih ada tahap selanjutnya, yaitu mengeluarkan plasenta dan ari-ari. Jangan takut, dokter mengeluarkan ari-ari secara alami atau dengan bantuan suntikan. Dengan bantuan suntikan, proses mengeluarkan plasenta bisa berlangsung 5-15 menit. Tapi jika dilakukan secara alami, akan berlangsung 1 jam. Proses ini diikuti kontraksi lagi, tapi tidak sedahsyat saat menjelang persalinan.

Guna memeriksa seluruh plasenta sudah terlepas dari dinding rahim atau belum, dokter atau bidan menekan perut ibu dan menarik perlahan-lahan tali pusar agar plasenta bisa keluar. Setelah seluruh plasenta beserta tali pusar keluar, barulah tubuh ibu dibersihkan.

Idealnya, saat bayi lahir, ibu meminta dokter meletakkan bayi di atas tubuh ibu sambil mencoba menyusui. Keinginan ini bisa ibu masukkan dalam rencana persalinan dan didiskusikan dengan dokter. Langsung menyusui setelah bayi lahir adalah cara terbaik membangun ikatan batin dengan bayi.

No comments:

Post a Comment