Jika diperlukan, ibu dapat bertanya pada dokter tentang cara terbaik bagi menghilangkan rasa sakit saat persalinan.
Rasa sakit saat melahirkan memang sulit diperkirakan. Ada yang merasakan sangat sakit, sehingga perlu pertolongan dalam mengatasinya. Sebaiknya, ibu hamil mengetahui terlebih dahulu ragam penghilang rasa sakit yang tersedia, agar ibu lebih mudah membuat keputusan saat kontraksi.
a. Petidin
Penawar rasa sakit ini hanya butuh waktu 20 menit untuk berfungsi dan merupakan versi sintesis dari morfin. Petidin dapat diinjeksikan atau diberikan melalui selang yang dapat dikontrol. Bisa juga diberikan bersama obat lain guna menghentikan perasaan tidak enak badan yang kadang terjadi. Namun, hanya dapat diberikan selama tahap pertama proses melahirkan, karena petidin dapat memperlambat proses melahirkan.
Jika petidin diberikan segera sebelum proses persalinan, maka akan mempengaruhi pernafasan dan membuatnya sangat mengantuk. Bila diperlukan, ibu bisa meminta dokter agar memberikan penawar bius ini pada bayi. Banyak ibu baru yang merasa tertolong saat proses melahirkan dengan petidin.
b. Meptid
Meptid diberikan bila ibu memerlukan bantuan ekstra saat menghadapi kontraksi yang kuat. Biasanya meptid mulai berfungsi hanya dalam 15 menit. Meptid mempunyai manfaat yang sama dengan petidin, tetapi tidak mempengaruhi pernapasan bayi. Namun, meptid bisa membuat ibu merasa pusing dan tidak enak badan.
c. Epidural
Bagi 90% wanita, epidural membuat kontraksi mereka tidak terasa sama sekali. Epidural tidak menyebabkan rasa ngantuk atau membuat kepala ibu pusing, sehingga ibu bisa mengikuti proses persalinan dari tahap ke tahap. Epidural pada dasarnya merupakan bius lokal yang diinjeksikan pada punggung bawah ibu atau lewat infus, yang perlepasannya diatur waktu. Epidural bisa menjadi pilihan yang baik dalam membantu proses persalinan.
Sebagian besar wanita menggunakan epidural bila mulut rahim mengalami pelebaran (dilatasi) atau pembukaan jalan lahir kira-kira lima sampai enam sentimeter dan kontraksinya kuat. Jika dilatasi ibu lebih dari itu, dokter akan menyarankan obat penghilang rasa sakit jenis lain.
Bius epidural dapat membuat proses melahirkan semakin lama, karena kontraksi tidak terasa, sehingga ibu tidak tahu kapan harus mengejan. Bius epidural kadang-kadang membuat ibu sulit bergerak bebas dan menurunkan tekanan darah, meskipun ibu diberi infus untuk mencegahnya.
Ibu juga bisa menggigil dan tidak bisa merasakan dorongan buang air kecil, sehingga harus dipasang selang kecil yang dimasukkan ke dalam kandung kemih. Dalam kasus tertentu, bius epidural dapat menyebabkan sakit kepala, tetapi hal ini dapat diatasi dengan mudah.
d. Epidural Gerak atau Mobile Epidural
Cara ini cukup efektif menghilangkan rasa sakit selama melahirkan. Tidak seperti epidural biasa, dengan cara ini ibu masih bisa mengejan dengan efektif. Epidural gerak diberikan seperti epidural biasa, bahkan ibu dapat menggunakannya sebelum tahap pertama proses melahirkan. Epidural gerak pada dasarnya adalah kombinasi obat bius dan penghilang rasa sakit.
e. Kombinasi Epidural Spinal atau Combined Spinal (CSE)
Jika ibu perlu menghentikan rasa sakit dengan cepat, tetapi ingin tetap bisa bersalin, pilihan ini bisa dilakukan. CSE diberikan selama tahap pertama proses melahirkan. Penawar rasa sakit ini diinjeksikan ke punggung ibu bersamaan dengan pemberian epidural. Begitu efek injeksi spinal habis, bius diberikan melalui saluran di epidural agar ibu tetap terbebas dari rasa sakit.
f. Spinal (bius lokal)
Jika ibu tidak ingin merasakan adanya kontraksi atau rasa sakit selama tahap kedua proses melahirkan maka pilihan ini yang paling tepat. Spinal digunakan selama tahap pertama proses melahirkan, dikombinasikan dengan epidural.
Spinal diinjeksi di bagian punggung dengan jarum yang sangat halus dan langsung berfungsi selama dua jam, tetapi tidak dapat dihentika sebelum masa reaksinya belum habis. Oleh sebab itu, spinal biasanya dikombinasikan dengan epidural guna memastikan ibu menikmati proses melahirkan tanpa rasa sakit.
No comments:
Post a Comment