Wednesday, July 1, 2015

TIPS SEPUTAR KEHAMILAN (VII)

W. Nutrisi dan Kesehatan

Bila ibu terserang sakit saat hamil, penyakit yang diderita dan obat yang dikonsumsi berpotensi berpengaruh pada janin. Sebagian penyakit yang diderita ibu hamil, bila ditangani dengan baik, tidak akan berdampak buruk pada janin. Dan, sebagian obat-obatan yang dikonsumsi saat sakit juga tidak menimbulkan efek negatif bagi janin. Meski demikian, tentunya ibu tidak boleh sembarangan mengonsumsi obat dan harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Berikut adalah sejumlah keluhan umum saat hamil dan cara penanganannya :

     1. Demam

Perlu diketahui, temperatur tubuh wanita yang sedang hamil mengalami peningkatan 1 derajat. Hal ini disebabkan oleh hormon-hormon kehamilan dan peningkatan metabolisme. Bila ibu hamil merasakan demam yang tinggi, langkah-langkah aman yang dapat dilakukan guna menurunkan suhu tubuh adalah sebagai berikut :

a. Mengenakan pakaian tebal atau berlapis-lapis dapat menahan suhu tubuh, sedangkan mengenakan pakaian tipis membuat ibu menggigil dan suhu tubuh semakin meningkat. Maka, kenakan pakaian berbahan ringan dan longgar yang memungkinkan udara bersirkulasi dengan lancar melalui kulit ibu. Ganti pakaian sesering mungkin jika ibu mengeluarkan banyak keringat. Buka jendela, nyalakan AC, atau keluar dari kamar. Udara yang sejuk dan segar (bukan dingin) mampu membantu menurunkan suhu tubuh ibu.


b. Berkeringat dapat menurunkan suhu tubuh, jadi jangan khawatir berkeringat saat demam. Namun, berkeringat membuat tubuh kekurangan banyak cairan. Pastikan asupan air putih terjaga guna menghindari dehidrasi (saat demam, diperlukan 2-2,5 liter air per hari).

c. Berendam atau mandi dengan air hangat, kemudian biarkan air di tubuh mengering dengan sendirinya. Menggosok tubuh dengan handuk akan meningkatkan sirkulasi darah pada kulit. Akibatnya, suhu tubuh kembali naik.

Bila ibu memang perlu mengonsumsi obat, asetaminofen dianggap lebih aman bagi ibu dan bayi, dibandingkan aspirin. Tentu saja bila dikonsumsi dengan dosis tepat dalam jangka waktu selama 2-3 hari.


     2. Flu

Metode pengobatan yang paling tepat bagi ibu hamil yang terkena flu yakni beristirahat dengan cukup, meningkatkan asupan nutrisi, dan minum air dalam jumlah banyak. Jika sampai ibu hamil memerlukan obat-obatan, parasetamol dan suplemen vitamin C adalah pilihan yang aman tanpa perlu resep dokter. Perlu diketahui bahwa flu disebarkan oleh virus, di mana infeksi virus bersifat "self limiting", jadi ibu akan sembuh sendiri selama daya tahan tubuh terjaga optimal.

     3. Pusing

Jika mengalami gejala pusing yang disebabkan oleh pengaruh hormonal, maka ibu hamil tidak perlu mengonsumsi obat. Tidur yang cukup dan menghindari strer merupakan solusi yang tepat. Namun, gejala pusing karena anemia, cara mencegahnya ialah dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti daging, telur, susu, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Apabila ibu hamil merasa perlu minum obat, maka parasetamol merupakan obat yang aman dikonsumsi. Prinsip utama dalam mengatasi pusing adalah selalu mencoba mengatasinya dengan cukup istirahat terlebih dahulu. Apabila keluhan tetap berlanjut, barulah mengonsumsi obat disebutkan.

     4. Diare

Guna menyembuhkan diare secara aman, minumlah obat yang bersifat menyerap racun. Meminum cairan yang bersifat isotonik juga membantu mengganti cairan tubuh yang hilang. Diare non spesifik (biasanya karena iritasi makanan atau minuman) bisa sembuh dengan sendirinya, sedangkan diare spesifik (misalnya disentri) memerlukan penanganan khusus. Pastikan menjaga kebersihan tangan setelah BAB, agar terhindar dari penularan.

     5. Perut Kembung


Perut yang terasa kembung disebabkan oleh adanya gangguan pada gerakan peristaltik usus atau meningkatnya asam lambung. Hal ini bisa diatasi dengan makanan bila mengonsumsi obat-obatan saat hamil:

a. Mengonsumsi obat dengan dosis dan jangka waktu yang sesuah dengan dokter. Bila keluhan atau penyakit belum juga sembuh setelah mengonsumsi obat selama beberapa hari, segera periksa lebih lanjut ke dokter.

b. Meski sebagian obat-obatan memiliki efek buruk terhadap bayi, namun ibu hamil yang dalam keadaan sakit lebih baik mengonsumsi obat, karena dikhawatirkan penyakit tersebut berpengaruh terhadap bayi.

c. Pertimbangkan baik-baik efek pengonsumsian obat pada ibu hamil, karena liver dan ginjal janin belum berkembang, sehingga obat tidak tercerna dengan baik.

d. Jika ibu hamil mengonsumsi obat-obatan yang disetujui dokter, konsultasikan lagi sebelum meminum obat tambahan. Begitu juga ketika dokter memberi resep obat baru, jangan lupa untuk memberitahu mengenai obat-obatan yang sedang ibu konsumsi.

e. Apabila ibu sedang hamil muda, terutama di bulan pertama, tidak disarankan mengonsumsi obat-obatan saat sakit. Bulan pertama dalam perkembangan organ janin adalah periode yang berisiko tinggi bagi efek dari obat-obatan. Gejala flu yang dirasakan bisa jadi sebenarnya berhubungan dengan rasa mual pada awal kehamilan.

     6. Olahraga Ringan dan Berat Badan Selama Kehamilan

Selama hamil ada baiknya ibu menghindari kegiatan-kegiatan yang dapat membahayakan, seperti mengangkat beban berat. Hal ini dikhawatirkan dapat berakibat pada keguguran. Selain itu, karena ibu hamil masih dalam kondisi yang lemah, berjalan jarak jauh dengan beban yang cukup berat berat dan olahraga high impact atau olah raga dengan risiko tinggi, misalnya aerobik atau olahraga bela diri, dam aktivitas di ketinggian harus dihindari.

Saat ini, beberapa rumahsakit mempunyai kelas senam hamil. Kelas hamil dipandu oleh bidan dan biasanya terdiri antara 5 hingga 20 ibu hamil. Gunakan baju yang nyaman dan dianjurkan untuk dihadiri bersama suami ibu atau partner melahirkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengikuti senam kehamilan adalah sebagai berikut:

  • Jangan membiarkan tubuh ibu kepanasan dalam jangka waktu panjang.
  • Gunakan bra yang cukup baik untuk olahraga dan semacam decker yang bisa menyokong kaki.
  • Minum cukup air, karena air putih sangat bagus bagi tubuh dan pencernaan, serta membuat ibu hamil tidak mudah lelah.
  • Perhatikan keseimbangan tubuh dan lakukan olahraga sesuai porsi.


Jika sebelum hamil ibu jarang berolahraga, maka jangan memulai olahraga yang berat saat hamil. Apalagi, tanpa berkonsultasi dengan dokter. Lakukan olahraga ringan yang tidak berisiko bagi ibu dan bayi. Beberapa olahraga ringan yang bisa ibu coba adalah sebagai berikut:

  • Pilates atau yoga. Olahraga dengan pola pernafasan dan peregangan yang santai ini cukup aman bagi ibu hamil.
  • Jogging ringan dan jalan santai.
  • Berenang dan menari.
  • Senam hamil atau aquanatal (senam ini mirip dengan aquarobik tetapi dirancang khusus untuk ibu hamil).
  • Bersepeda.


Beragam olahraga ringan tersebut dapat meningkatkan energi ibu hamil dan memberi beberapa manfaat lain diantaranya:

  • Mengatasi sembelit (konstipasi), kram, dan nyeri punggung.
  • Membuat tubuh segar dan kuat dalam aktivitas sehari-hari.
  • Tidur lebih nyenyak.
  • Mengurangi stres.
  • Membantu mengembalikan bentuk tubuh lebih cepat setelah melahirkan.
  • Tubuh lebih siap dan kuat saat proses persalinan.
  • Bertemu dengan calon ibu lain bila ibu melakukannya kelas senam hamil.


7. Berat Badan selama Kehamilan

Tinggi dan berat badan ibu sebelum hamil, bisa jadi acuan dalam menentukan penambahan berat badan yang normal selama hamil. Indeks massa tubuh atau body mass index (BMI) dari dokter atau bidan juga merupakan acuan yang baik. Peningkatan berat badan yang bertahap selama hamil bisa dikontrol dengan pola makan seimbang dan olahraga yang teratur.

Rumus
Keterangan:

BB : Berat Badan (kg)
TB : Tinggi Badan (meter)

BMI vs Perkiraan Berat Badan Ideal Selama Kehamilan

< 20    12,5-18 kg
20-26   11,5-16 kg
26-29   7-11,5 kg
> 29   6 kg


Jika ibu hamil berusia di bawah 20 tahun, sebaiknya penambahan berat badan selama kehamilan mencapai batas tertinggi sesuai dengan indeks massa tubuh ibu sebelum hamil. Perlu diketahui, bahwa air yang ibu minum bukan penyebab bertambahnya berat badan selama hamil.

Pada trimester pertama, biasanya berat badan menurun karena mual dan muntah. Pada trimester kedua dan selanjutnya nafsu makan ibu membaik lagi. Sebaiknya, ibu tetap berusaha mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan bahan makanan yang bervariasi, sesuai kebutuhan saat hamil.

Dengan perkiraan kenaikan berat badan selama hamil rata-rata sekitar 12,5 kg, maka tubuh ibu butuh tambahan energi sebesar 70.000-80.000 kalori. Pertambahan kalori ini sangat diperlukan pada 20 minggu terakhir masa kehamilan, yaitu saat pertumbuhan janin berlangsung sangat pesat. Jika 80.000 kalori dibagi 40 minggu (280 hari), maka tambahan kalori yang dibutuhkan adalah 285-300 kalori per hari.

Kelebihan berat badan selama hamil memang berisiko. Namun, mengalami penurunan berat badan saat hamil juga berbahaya. Sebab, hal itu berpengaruh pada berat badan janin dan asupan gizinya. Jangan ragu menanyakan segala hal pada dokter, termasuk cara memenuhi kebutuhan gizi selama hamil, tetapi berat badan tetap ideal.


X. Ngidam

Rasa ingin makan ini dan itu selama hamil atau biasa disebut ngidam disebabkan oleh tubuh yang membutuhkan tambahan energi, jadi muncul keinginan untuk makan makanan tertentu.

Hormon kehamilan, bisa jadi penyebab munculnya ngidam. Buah yang asam, makanan pedas, manis, atau asin merupakan jenis makanan yang umum diinginkan oleh ibu hamil yang sedang ngidam. Kadang-kadang ngidam ini jadi pertanda bahwa tubuh ibu butuh makanan dengan zat gizi tertentu. Misalnya, ibu ngidam mangga muda. Mungkin saja tubuh ibu sedang butuh tambahan vitamin C.

Beberapa ibu hamil ada yang ngidam terhadap sesuatu yang bukan berupa maknan atau minuman (non-food cravings). Misalnya, ibu hamil menginginkan batu bara, makan tanah, atau serpihan dinding saat ngidam. Konon, ini juga berhubungan dengan kurangnya zat besi atau kalsium. Meskipun ngidam seperti ini merupakan hal yang normal, tetapi sebaiknya dilawan.

Ngidam atau keinginan memakan makanan tertentu, bisa surut seiring bertambahnya usia kehamilan. Kalau pun tidak, ibu harus tertib dengan pola makan teratur dan makanan bernutrisi seimbang.

     1. Tips Pola Makan Sehat

Makanan yang sehat selama masa kehamilan sangat membantu janin tumbuh kembang dengan sempurna dan sehat. Selain itu, kesehatan ibu juga terjaga dengan baik hingga masa persalinan, bila ibu sehat, proses persalinan pun mudah dijalani. Beberapa tips pola makan sehat yang dapat dicoba selama hamil adalah sebagai berikut:

  • Pilihan variasi makanan dari tiap kelompok makanan yang berbeda guna menjamin keseimbangan nutrisi.
  • Konsultasikan penggunaan suplemen kehamilan pada dokter, bila ibu merasa kurang mengonsumsi makanan dari kelompok tertentu.
  • Makan teratur 3 kali sehari dan konsumsi makanan ringan sebagai selingan 2-3 kali sehari.
  • Dapatkan serat dari buah, sayur, gandum, sereal, dan kacang-kacangan.
  • Minum air sedikitnya 8 gelas sehari. Ditambah susu rendah lemak, jus buah segar dan sup.
  • Mengonsumsi satu porsi ikan kaya minyak dan satu porsi ikan daging putih setiap minggu.
  • Tambahkan sedikit minyak sayur, seperti minyak jagung, zaitun, dan bunga matahari dalam masakan ibu.
  • Hindari makanan olahan berpengawet dan juga berkafein.



     2. Vitamin dan Suplemen pada Masa Hamil

Makanan sehat yang seimbang memberikan cukup vitamin dan nutrisi yang ibu butuhkan selama hamil. Saat hamil, beberapa nutrisi memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan janin. Sebaiknya, ibu menanyakan pada dokter terkait vitamin yang aman dikonsumsi selama hamil. Sebab, terdapat beberapa vitamin yang harus dihindari selama masa hamil.

Bahan makanan seperti hati merupakan sumber zat besi yang baik, tetapi juga mengandung konsentrasi vitamin A yang sangat tinggi, sehingga berbahaya bagi janin, jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Namun, jenis vitamin A yang banyak terkandung dalam cabe, mangga, wortel, ubi, aprikot, dan tomat malah baik untuk kehamilan.

Guna memastikan pemenuhan kebutuhan nutrisi, ibu hamil juga bisa mengonsumsi susu kehamilan. Susu kehamilan biasanya dilengkapi dengan nutrisi-nutrisi penting yang dibutuhkan oleh ibu hamil, seperti asam folat, zat besi, kalsium, dan vitamin. Namun, periksalah terlebih dahulu kandungan susu kehamilan sebelum ibu membelinya.

     3. Pantangan Selama Masa Kehamilan

Beberapa makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil, baik karena kandungannya maupun cara pengolahannya adalah sebagai berikut:

  • Telur setengah matang, telur mentah, atau makanan yang dibuat dari telur mentah, seperti es krim dan mayonaise.
  • Daging dan ikan mentag, setengah matang, atau dimasak dengan potongan sangat tipis.
  • Ikan salmon atau tiram yang diasap.
  • Susu, yoghurt, keju yang tidak disterilkan.
  • Daging panggang yang biasanya didiamkan beberapa lama sebelum disajikan.
  • Hindari kacang tanah jika ibu mempunyai riwayat alergi.

No comments:

Post a Comment