Banyak perubahan fisik yang terjadi selama trimester pertama. Periode ini merupakan waktu pembentukan sekaligus perkembangan pesat dari semua sistem dan organ tubuh bayi. Berbagai gejala kehamilan timbul pada trimester kehamilan pertama, misalnya pembesaran payudara, sering buang air kecil, konstipasi, mual muntah, merasa lelah, sakit kepala pusing, emosional, merasa sensitif sekali, mual dengan aroma yang menyengat, nyeri pinggang dan peningkatan berat badan.
Kalender kehamilan berikut dapat memberikan informasi mengenai hal-hal yang terjadi pada tubuh ibu dan janin dari minggu pertama hingga menjelang persalinan.
MINGGU KE-1
Tubuh seorang wanita mengalami banyak perubahan pada tiga bulan pertama kehamilan. Janin berkembang dalam rahim, perasaan mual, nyeri pinggang, lelah, perubahan mood, kram kaki, sering buang air kecil, pembengkakan pada kaki, dan konstipasi terjadi di awal kehamilan. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan, karena merupakan hal yang wajar dialami pada masa kehamilan. Oleh karena itu, ibu hamil harus mengonsumsi asupan nutrisi yang bergizi, karena trimester pertama adalah masa paling penting dalam pertumbuhan organ janin (organogenesis). Umur janin dihitung berdasarkan hari pertama menstruasi terakhir. Hal ini dilakukan karena sulit menentukan secara pasti terjadinya ovulasi dan konsepsi. Oleh karena itu, perhitungan kehamilan dimulai pada minggu terakhir menstruasi, maka usia janin dikurangi 2 minggu dari usia kehamilan.
Minggu pertama merupakan periode menstruasi terakhir, perlahan-lahan hormon FSH (follicle stimulating hormone) mulai diproduksi guna membantu pematangan sel telur. Pembuahan terjadi 12-14 hari setelah hormon tersebut diproduksi.
Pasutri disarankan menghentikan segala kegiatan yang kurang baik, seperti merokok, obat-obatan terlarang,obat-obatan tanpa resep dokter, dan alkohol. Tiga hal tersebut dapat mempengaruhi perkembangan embrio dan menyebabkan kecacatan. Menurut CDC (the center for disese control), wanita yang merencanakan kehamilan dianjurkan mengonsumsi vitamin B9 (asam folat) dalam jumlah cukup, agar dapat mengurangi risiko gangguan perkembangan otak embrio. Beberapa makanan yang mengandung asam folat yaitu hati, telur, brokoli, kacang, padi-padian dan buncis.
Saat berhubungan seks, posisi misionaris (pria di atas) merupakan posisi yang direkomendasikan, apabila pasangan ingin memiliki anak. Dalam posisi tersebut, penetrarsi (masuknya penis ke dalam vagina) dapat terjadi lebih dalam, sehingga semen yang mengandung sperma dapat lebih dekat ke serviks (leher rahim) maupun uterus (rahim). Posisikanlah pinggul wanita lebih tinggi atau miring ke arah kiri setelah selesai berhubungan seksual, agar memudahkan sel sperma berenang ke arah yaang tepat.
MINGGU KE-2
Kehamilan diawali dengan bertemunya sel sperma dan sel telur di dalam saluran tuba. Hanya satu serma yang mampu memasuki sel telur dan membuahinya. Ovulasi (keluarnya sel telur dari indung telur) terjadi pada pertengahan siklus menstruasi (12-14 hari). Minggu ke-2 merupakan saat berakhirnya masa haid dan masuk ke masa proliferasi (pertumbuhan rahim guna mempersiapkan kehamilan). Hormon estrogen yang meningkat menyebabkan lapisan endometrium tumbuh atau berproliferasi. Hormon FSH yang dihasilkan oleh tubuh berfungsi membantu mengembangkan satu atau lebih folikel menjadi sel telur yang matang. Kemudian, sel telur yang matang berjalan dari indung telur ke saluran tuba dan menunggu untuk dibuahi.
Setelah proses ejakulasi, 200-300 juta sperma berenang di dalam vagina, puluhan juta sperma yang mampu mencapai rongga rahim dan tuba. Namun, hanya sekitar 300-500 sel sperma yang mampu mencapai ampula tuba (tempat sel telur menanti dibuahi). Dan, hanya 1 sel sperma yang mampu memenangkan persaingan dari ratusan juta sel sperma lainnya di akhir perjalanan.
Kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam kehamilan. Nutrisi, olahraga dan istirahat yang cukup mempengaruhi kesehatan. Jika berat badan dalam batas normal sebelum kehamilan, maka seorang wanita memerlukan asupan kalori sebesar 2.200 kalori setiap harinya pada trimester pertama. Selama trimester kedua dan ketiga, seorang wanita akan memerlukan tambahan 300 kalori per hari. Kalori tambahan dapat memberikan energi yang dibutuhkan tubuh dan janin.
Wanita yang sedang hamil sebaiknya tidak mengonsumsi kafein, karena dapat masuk ke saluran pencernaan janin yang masih belum sempurna. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kafein berlebih pada wanita hamil dapat menyebabkan kecacatan janin, persalinan prematur, dan berat badan bayi rendah.
MINGGU KE-3
Setelah ejakulasi, sel sperma yang telah mencapai rahim melalui masa penyesuaian selama tujuh jam di dalam vagina, butuh sekitar sepuluh jam guna mencapai saluran tuba, namun hanya butuh dua puluh menit untuk membuahi sel telur. Pembuahan berlangsung selama 12-24 jam, dimulai saat sel sperma memasuki sel telur, dan berakhir dengan terbentuknya zigot.
Hasil utama dari pembuahan adalah kombinasi kromosom (materi genetik) dari kedua orang tua, penentuan jenis kelamin, dan dimulainya pembuahan. Pronukleus sel sperma bergabung dengan pronukleus sel telur guna mengombinasikn materi genetik. Apabila sperma membawa kromosom Y, maka janin berjenis kelamin laki-laki, sedangkan sperma yang membawa kromosom X, akan menghasilkan janin perempuan.
Pembelahan sel zigot dimulai beberapa jam setelah sel telur dibuahi. Sel akan membelah menjadi 2 bagian, dan terus membelah setiap dua belas jam. Dalam waktu 3 hari, sel membelah menjadi 16 (morula). Pada stadium morula, sel perlahan-lahan berjalan dari saluran tuba menuju rahim. Di dalam rongga rahim, sel berkembang menjadi ratusan sel yang dikelilingi oleh rongga berisi cairan yang disebut dengan blastokista. Blastokista melakukan implantasi (melekat) ke dinding rahim. Dalam waktu sembilan hari, blastokista berinplantasi pada dinding depan atau belakang rahim, mendekati fundus rahim (bagian paliog atas dari rahim). Kemudian, tubuh mengeluarkan protein imunosupresan yang mencegag tubuh bereaksi karena "melihat" janin sebagai benda asing. Jika implantasi ini berhasil, baru dapat disebut kehamilan.
Konsumsi nutrisi sangat dibutuhkan pada fase ini, seperti asam folat, protein, kalsium dan zat besi yang penting bagi pertumbuhan embrio. Protein digunakan dalam membuat jaringan baru, kalsium (1.200 mg/hari) berguna bagi pertumbuhan tulang dan gigi, dan zat besi (30 mg/hari) merupakan mineral dasar dalam meningkatkan volume darah embrio. Kalsium bersumber dari produk susu, sedangkan zat besi banyak terdapat dalam daging merah, telur dan sayuran hijau.
No comments:
Post a Comment