Saturday, June 27, 2015

TIPS SEPUTAR KEHAMILAN (IV)

K. Wasir selama Hamil 

Banyak ibu hamil yang mengalami wasir atau hemoroid selama hamil, ada juga yang mengalaminya akibat kelahiran bayi melalui persalinan alami.

     1. Mengapa Wasir Muncul saat Hamil

Saat hamil, jumlah dan sirkulasi darah dalam tubuh ibu meningkat, sehingga vena-vena ibu membesar. Sayangnya, vena di sekitar bokong ibu menjadi lebih lamban dan bengkak terutama saat rahim yang terus membesar menekan vena-vena tersebut.


Penyebab lain ialah kebiasaan menahan buang air besar. Apabila ibu hamil mengalami konstipasi atau sembelit, konsumsilah makanan berserat tinggi dan minum banyak air guna membantu mengatasi wasir.

     2. Obat Wasir

Selain banyak minum dan mengonsumsi makanan kaya serat, ibu bisa minum obat wasir bila diperlukan. Namun, karena obat-obatan yang dapat ibu konsumsi selama hamil terbatas, sebaiknya konsultasikan pada dokter bila ibu ingin menggunakan pereda wasir, seperti krim atau obat yang dimasukkan ke dalam anus.


     3. Pertolongan Pertama

Selain obat, beberapa tips yang dapat dilakukan guna menghindari misalnya:

  • Kurangi tekanan pada perut dengan berbaring miring ke kiri selama beberapa saat.
  • Mengangkat kaki selama sekitar 20 menit.
  • Hindari sabun, bedak, atau tisu basah berparfum.
  • Cuci bokong dengan air saja setelah buang air.
  • Gunakan pakaian dalam katun yang longgar agar tubuh lebih nyaman.
  • Jangan menahan jika ingin buang air.
  • Latihan fisik ringan guna meningkatkan sirkulasi darah.
  • Hindari duduk atau berdiri te
  • Buat tubuh rileks dengan mandi air hangat.
  • Pre-eklampsia


Pre-eklamsia atau peningkatan tekanan darah saat hamil merupakan kondisi serius. Namun, sebagian besar kasus ini bisa ditangani dengan pemeriksaan teratur.

     1. Pengertian Pre-eklamsia

Pre-eklamsia adalah tekanan darah yang tinggi dan kelebihan kadar protein dalam urin. Ini hanya bisa terjadi selama kehamilan atau segera setelah persalinan. Untungnya, sebagian besar kasus bersifat ringan dan menyerang hanya 1 dari 14 ibu hamil.

Bila pre-eklamsia terjadi pada minggu-minggu akhir kehamilan, dokter akan mengambil tindakan segera mengeluarkan bayi. Namun, bila pre-eklamsia terjadi di awal kehamilan, maka dokter akan berusaha memperpanjang kehamilan sampai bayi dianggap telah cukup kuat untuk lahir. Ibu hamil perlu mengetahui bahwa gejala-gejala pre-eklamsia adalah sebagai berikut:

  • Tekanan darah naik (hipertensi) dan kadar protein dalam urin berlebihan (proteinuria) setelah kehamilan memcapai 20 minggu.
  • Sakit kepala
  • Mengalami masalah penglihatan, termasuk kebutaan sementara, pandangan buram, dan lebih sensitif pada cahaya atau silau.
  • Nyeri perut bagian atas, biasanya di bawah rusuk sebelah kanan.
  • Muntah dan pusing.
  • Volume urin berkurang.
  • Berat badan naik cepat, biasanya di atas 2 kg per minggu.
  • Pembengkakan (endema) pada wajah dan tangan.


Tidak semua wanita berpotensi mengalami pre-eklamsia. Pre-eklamsia hanya dialami oleh wanita yang mempunyai kriteria sebagai berikut:

  • Wanita berusia di bawah 20 tahun atau lebih darh 35 tahun.
  • Obesitas, indeks massa tubuh 35+.
  • Memiliki kondisi medis yang memicu pre-eklamsia, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, lupus, penyakiti ginjal, dan migran.
  • Wanita dengan kehamilan pertama atau kehamilan kembar.
  • Jarak antar kehamilan terlalu jauh, misalnya lebih dari 10 tahun.
  • Mempunyai orangtua atau saudara perempuan yang pernah mengalami pre-eklamsia sebelumnya.



    2. Pencegahan

Karena salah satu salah satu faktor pencetus pre-eklamsia adalah obesitas, maka ibu hamil dianjurkan menjalankan pola makan sehat dengan menu seimbang.

Idealnya pola makan sehat dilakukan sejak sebelum hamil atau merencanakan kehamilan. Pola makan sehat ini bukan diet, karena ibu hamil tidak disarankan melakukan diet. Tanyakan pada dokter mengenai makanan yang seharusnya dikonsumsi. Jangan lupa, tepati jadwal kunjungan ke dokter guna memeriksa tekanan darah dan urin.

     3. Pre-eklamsia Ringan

Beruntunglah bila ibu hamil hanya mengalami pre-eklamsia ringan. Kondisi ini tidak selalu memerlukan obat, tetapi hanya pemeriksaan rutin kehamilan. Sebab, pemberian obat atau suplemen hanya membantu mengontrol kondisi ibu, bukan mencegah.

    4. Pre-eklamsia Serius

Jika ibu hamili didiagnosa mengalami pre-eklamsia yang lebih serius, ibu disarankan beristirahat di tempat tidur atau bahkan dirawat di rumahsakit. Ibu juga diperiksa setiap hari guna melihat tekanan darah dan pemantauan perkembangan janin. Apabila ibu atau janin berada dalam kondisi serius, kemungkinan dokter melakukan induksi atau bedah sesar untuk menyelamatkan ibu dan janin.


M. Nyeri Payudara

Sebagian besar ibu hamil merasakan nyeri pada payudara. Apabila rasa nyeri meningkat dan ibu khawatir, jangan ragu berkonsultasi pada dokter.

     1. Penyebab Nyeri Payudara

Nyeri pada payudara disebabkan oleh perubahan hormon. Setelah tubuh ibu hamil terbiasa dengan perubahan hormon selama kehamilan, maka nyeri payudara pun berangsur hilang.


Penyebab lainnya ialah karena selama hamil, payudara ibu membesar akibat berkembangnya kelenjar susu dan pasokan darah yang meningkat. Jangan lupa, sesuaikan ukuran bra dengan payudara ibu sekarang. Bra yang tidak pas juga bisa menimbulkan nyeri.

     2. Memberi Kenyamanan pada Payudara

Bra yang pas merupakan obat mujarab dalam mengatasi nyeri payudara. Bila perlu gunakan bra tidur khusus ibu hamil. Apalagi sekarang banyak tempat yang melayani pembuatan dan pengepasan bra sesuai ukuran payudara. Jangan lupa menggunakan bra khusus saat ibu melakukan olahraga ringan. Dan, jangan sungkan mengatakan kepada suami, jika payudara ibu tidak cukup nyaman untuk disentuh.


N. Flek dan pendarahan pada saat Hamil

Pendarahan kecil wajar terjadi di awal kehamilan, terutama saat plasenta terbentuk. Namun, patut diwaspadai jika bercak darah atau yang disebut flek dan pendarahan yang keluar dari vagina berlangsung selama kehamilan.

     1. Pengertian Flek Kehamilan

Flek saat hamil terlihat mirip menstruasi. Flek ini sering terjadi di awal kehamilan, karena adanya darah yang dilepas saat telur dibuahi melekatkan diri ke dinding rahim. Bila flek diikuti gejala lain, ibu harus waspada. Jika terjadi pendarahan, mungkin saja terjadi keguguran atau kehamilan ektopik.

Flek yang terjadi pada kehamilan trimester ketiga, bisa jadi berkaitan dengan kelahiran prematur. Walaupun dokter mengatakan kehamilan ibu baik-baik saja, tetapi jangan ragu melakukan pemeriksaan guna menghindari kemungkinan terburuk.

     2. Pendarahan

Pendarahan saat hamil normal terjadi. Hal yang menyebabkan pendaragan saat hamil, misalnya saat sel telur yang dibuahi melekatkan diri ke dinding rahim di awal kehamilan; infeksi vagina; ketika plasenta tertanam dalam lapisan rahim dan serviks yang melunak; hormon kehamilan menutupi siklus hormon biasa, akibatnya beberapa ibu mengalami pendarahan di sekitar waktu menstruasi.

     3. Cairan Vagina

Tak perlu cemas bila lendir vagina lebih banyak selama hamil. Hal ini normal terjadi akibat meningkatnya aliran darah ke vagina. Lendir ini lebih encer, berwarna putih, namun tidak menyebabkan iritasi. Dan, lendir ini makin kental saat mendekati waktu persalinan yang menandai janin sedang menuju jalan lahir. Namun, lendir ini juga bisa jadi tanda adanya infeksi atau keputihan terutama bila disertai rasa gatal atau panas. Segera hubungi dokter bila lendir mengental, berwarna kekuningan dan berbau.

Keluarnya ibu membuat ibu tidak nyaman. Walau keadaan ini kembali normal setelah melahirkan, namun supaya ibu tetap nyaman, cobalah beberapa tips berikut:
  • Gunakan pembalut.
  • Bersihkan vagina dengan air hangat, tetapi hindari sabun yang mengandung parfum, karena dapat memperparah infeksi yang ada.
  • Gunakan celana dalam katun yang ringan.

No comments:

Post a Comment