Friday, June 26, 2015

TIPS SEPUTAR KEHAMILAN (III)

H. Rasa Panas pada Perut

Rasa panas dalam perut karena asam lambung berlebihan adalah hal umum yang terjadi pada ibu hamil. Namun, tak perlu khawatir, karena banyak cara aman yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.



      1. Kenapa Perut jadi Panas?

Selama hamil, produksi progesteron meningkat. Dan, otot-otot pun rileks guna memungkinkan bayi tumbuh. Namun, katup menuju rongga perut juga jadi elastis, sehingga asam lambung mudah masuk.

Karena semua menjadi lentur, makanan pun jadi sulit bergerak. Uterus juga menjadi lebih besar dan tekanan pada perut membuat ibu tidak nyaman. Namun, sisi positifnya ialah gizi dari makanan ibu bisa lebih banyak diserap oleh bayi.

      2. Tips Meredakan Panas Perut

Jika ibu mengalami rasa panas pada perut selama kehamilan, beberapa tips yang dapat meringankan rasa sakit, yaitu:


a. Hindari makanan pedas, terlalu asam, berlemak, atau berbumbu tajam.

b. Hindari atau kurangi kopi dan cokelat.

c. Perbanyak serat dari buah, gandum dan sayur.

d. Makan sedikit tapi sering, tetapi jangan makan mendekati waktu tidur.

e. Mengunyah permen guna meningkatkan produksi air liur, agar asam lambung ternetralisir.

f. Meminum segelas susu hangat sebelum tidur.

g. Menyangga kepala dengan bantal yang agak tinggi, agar posisi tubuh ibu lebih tegak.


I. Keguguran

Kehilangan bayi karena keguguran sangat disayangkan. Namun, ibu masih punya banyak kesempatan untuk kembali menjalani kehamilan yang sehat.



     1. Kapan Keguguran Terjadi?

Keguguran biasanya terjadi pada periode kehamilan 24 minggu. Namun, ada juga ibu hamil yang mengalami keguguran pada 13 minggu pertama atau di atas 24 minggu.

     2. Penyebab Keguguran

Pada awal kehamilan, keguguran sering terjadi karena kondisi janin yang tidak normal. Pada kehamilan di atas 24 minggu, keguguran bisa terjadi karena berbagai kondisi, misalnya infeksi, plasenta dan rahim yang tidak normal, atau serviks (mulut rahim) yang lemah.

Ada 2 test yang digunakan untuk mendeteksi kondisi janin, yaitu amniosintesis dan chorionic villus sampling (CVS). Jika ibu harus menjalani tes ini, mintalah dokter agar menjelaskan proses dan resiko-resikonya.

     3. Tanda-tanda Keguguran

Supaya lebih mudah mengenali terjadinya keguguran, ada baiknya ibu hamil mengetahui beberapa tanda keguguran berikut:

  1. Pada awal kehamilan, keluar darah seperti menstruasi, tetapi jumlahnya banyak dan menggumpal. Biasanya disertai dengan nyeri perut.
  2. Pada kehamilan lanjut, keguguran bisa diketahui saat denyut jantung bayi tidak ditemukan dalam pemeriksaan USG.


     4. Menghindari Keguguran

Beberapa hal yang harus dilakukan guna menurunkan risiko keguguran adalah sebagai berikut:

1. Berhenti merokok.

2. Mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang.

3. Hindari kafein.

Risiko keguguran lebih tinggi bila ibu menderita diabetes, penyakit ginjal, penyakit tiroid, lupus, atau mempunyai riwayat keguguran. Maka, sebaiknya ibu berkonsultasi dengan dokter pada kehamilan berikutnya.

Jika, ibu hamil punya riwayat keguguran, hati-hati saat berhubungang seks dan lebih waspada selama kehamilan trimester awal.


     5. Cari Dukungan Emosional

Ikatan batin antara ibu dan bayi sebenarnya sudah terjalin sejak awal kehamikan. Jangan ragu untuk meminta orang-orang tercinta di sekitar ibu juna membantu mengatasinya.


J. Mengatasi Morning Sickness

Ibu merasa mual atau muntah saat hamil? Ibu tidak sendirian, banyak ibu hamil yang mengalaminya. Namun, bukan berarti ibu hanya berdiam diri. Ada berbagai cara yang harus dilakukan guna mencegah datangnya rasa mual, yaitu:

     1. Morning Sickness dan Tips Pencegahannya


Masa kehamilan identik dengan gejala mual dan muntah. Disebut 'morning sickness' karena pada pagi hari dan kemudian mereda seiring dengan berjalannya hari. Namun, gejala ini sebenarnya bisa menyerang kapan saja dan dapat berlangsung seharian penuh, dengan intensitas yang berbeda-beda pada setiap ibu hamil.

     2. Apa Penyebab Morning Sickness?

Morning sickness dapat timbul karena adanya berbagai perubahan tubuh selama hamil sebagai berikut:

a. Meningkatnya sejumlah hormon pada awal kehamilan, seperti estrogen dan HCG (human chorionic gonadotrophin). HCG adalah hormon yang diproduksi plasenta selama masa kehamilan dalam tubuh ibu hamil. Intensitas mual dan muntah cenderung meningkat seiring dengan melonjakknya kadar HCG.

b. Indera penciuman menjadi lebih sensitif. Makanan-makanan tertentu yang memiliki aroma kuat dapat tercium dari jarak cukup jauh dan bisa langsung membuat ibu merasa mual.

c. Kondisi emosional ibu hamil juga bisa memperparah morning sickness.

Morning sickness umumnya terjadi pada trimester pertama kehamilan. Ada wanita hamil yang mual-mual dan diikuti dengan muntah, namun ada juga yang hanya merasa mual. Rasa mual biasanya muncul saat kehamilan memasuki minggu ke-6, tetapi bisa juga timbul lebih awal pada minggu ke-4.

Ada wanita hamil yang terbebas dari mual-mual dan muntah setelah melewati 14 minggu. Ada pula yang butuh waktu sekitar sebulan untuk terbebas dari morning sickness, meski mungkin masih muncul hilang selama masa kehamilan. Bahkan, ada juga wanita yang terus-menerus mengalami mual dan muntah sepanjang kehamilan sampai persalinan.

     3. Akibat yang Ditimbulkan oleh Morning Sickness

Walaupun morning sickness dianggap sebagai gejala yang normal, tetapi bukan berarti ibu hamil bisa menyepelekannya. Mual-mual dan muntah dapat menimbulkan kelelahan dan menurunkan kondisi fisik, yang tentu saja tidak baik bagi kehamilan.

     4. Apakah Mual dan Muntah Dapat Mempengaruhi Janin?

Bila intensitas morning sickness tergolong ringan hingga sedang, maka tidak berpengaruh buruk gada kesehatan janin. Sedangkan gejala mual-mual dan muntah yang berlangsung terus menerus dengan intensitas tinggi, ada kemungkinan menimbulkan risiko yang lebih tinggi pada kesehatan janin.

     5. Tips Menghalau Rasa Mual

Terapkan metode 'makan sedikit tapi sering' sepanjang hari, sehingga perut tidak pernah dalam keadaan kosong. Bisa berupa makanan yang tergolong karbohidrat dan makanan yang mengandung protein tinggi. Jangan lupa minum yang banyak, baik air putih maupun jus di sela-sela makan. Hindari makanan-makanan dengan aroma kuat yang membuat ibu hamil merasa mual. Konsumsi makanan yang memiliki suhu ruang atau dingin, karena makanan yang baru matang dan masih panas cenderung mengeluarkan aroma yang kuat. Hindari makanan berkadar lemak tinggi, karena butuh waktu lebih lama bagi sistem pencernaan untuk mencernanya. Makanan yang digoreng, pedas, dan asam juga tidak disarankan karena dapat mengganggu sistem pencernaan. Waspadai juga pemicu mual di luar makanan, seperti ruangan yang sumpek, sesuatu yang mengeluarkan bau kurang sedap, bau parfum yang menyengat atau menaiki mobil.

Saat bangun tidur, jangan langsung turun dari tempat tidur. Duduklah terlebih dahulu di tempat tidur selama beberapa menit. Sebagai alternatif, saat bangun tidur, minumlah air putih dan makan biskuit atau cracker. Kemudian, beristirahatlah selama 20-30 menit sebelum beranjak darh tempat tidur. Mengonsumsi sedikit cracker pada malam hari juga dapat membantu bila ibu terbangun dengan mual-mual.

Rasa mual bisa bertambah parah jika ibu merasa lelah dan stres. Jadi, luangkan waktu untuk bersantai dan tidur. Lakukanlah kegiatan yang menyenangkan guna mengalihkan ibu dari rasa mual.

No comments:

Post a Comment